> Pentingnya Niat Dalam Mengerjakan Sesuatu - BAYAR ZAKAT ONLINE

September 30, 2018

Pentingnya Niat Dalam Mengerjakan Sesuatu


Pentingnya Niat Dalam Mengerjakan Sesuatu


Pentingnya Niat Dalam Mengerjakan Sesuatu  Sesuatu Apapun Harus dengan Niat.Berkatalah Syekh Ahmad Asrori Al Ishaqi dalam kitabnya Almuntakhobat Juz 5 menukil dari pada Syekh Abdullah Basau dan Alyamani Menukil daripada Syekh Imam Almudhi guru dari Sayyidina Alfaqih Muqaddam.

 Niat itu adalah pekerjaan yg sifatnya abadi. dan tdk ada satupun yg bisa merusak dari niat apakah itu malaikat, syetan, jin bahkan perbuatan Maksiat pun tidak bisa merusak niat itu sendiri."

Artinya kalau seseorang sudah berniat terhadap sesuatu yg baik maka sampai kiamatpun niat itu akan ada dan berbentuk berupa Nur dari Allah yg dibungkus dengan kotak yg juga dari nur sehingga nanti orang yg memiliki niat itu yg akan mengambilnya dari Allah.dan nur itulah yg akan menerangi dan membimbingnya untuk tambah tambah tambah mendekat kpd habibul A'dzam Muhammad SAW.

maka dimanapun kita niatkan mencari ilmu seumur hidup sehingga selama kita tidak mengubah niatan yg ada didalam hati kita maka selamanya niat itu (nur sir barakah) akan mengalir kpd kita.

Intinya selama kita tidak mengubah niat maka selama itu pula pahala dan barakah dr niat itu sendiri akan mengalir kpd kita karena begitu besarnya fadhilah drpd niat itu sendiri maka Al Imam Quthbul Dakwah wal Irsyad Alhabib Abdullah bin Alwi Alhaddad dalam kitabnya Risalatul Mu'awanah menganjurkan.
Apabila kalian hendak melakukan  kebaikan kebaikan maka perbanyaklah niat paling sedikitnya 70 niat.

maka saya mengingatkan kpd saya sendiri dan anda semua agar dalam kebersamaan kita yg in syaa Allah penuh dengan barakah ini agar memiliki niatan yg baik tujuan yg baik yg bisa membawa kita kpd rahmat, ridha, taufik dan hidayah Allah serta syafaat Rasulullah saw dan karamah wali wali2nya Allah, dan ridha orang tua guru guru kita dahir batin dunia akhirat.

Pentingnya meluruskan niat karen Niat merupakan perkara yang amat penting dalam Islam.Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengabarkan bahwa segala amal perbuatan itu tergatung pada niat Si Pelaku. Seorang mendapatkan buah dari amalannya sesuai keadaan niat dalam hatinya. Dalam sebuah hadist yang masyhur, disampaikan oleh sahabat Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahua’laihi wasallam bersabda,

Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan (HR Bukhari & Muslim)

Para ulama kita memberikan perhatian cukup besar terhadap perkara niat ini. Sehingga munculah sebuah kitab yang hanya membahas permasalahan niat. Sebut saja Abu Bakr bin Abid Dun-ya rahimahullah, beliau telah mengarang sebuah kitab yang khusus membahas permasalahan ini. Judulnya Al-ikhlas wan Niyyah (ikhlas dan niat).
Ini menunjukkan bahwa niat tak bisa dipandang sebelah mata. Dan seorang akan menyadari urgensi niat bila ia mengerti betapa besar fungsi daripada niat ini.

Lalu apa fungsi niat itu ?
Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menyebutkan dalam kitab beliau Jami’ al-‘ulum wal hikam mengenai fungsi dari niat, bahwa ada dua fungsi niat:

1.Membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan.
2.Membedakan tujuan seseorang dalam beribadah.
Jadi apakah seorang beribadah karena mengharap wajah Allah ataukah ia beribadah karena selain Allah, seperti mengharapkan pujian manusia.
(Lihat: Jami’ al-‘ulum wal hikam, hal. 67).

Membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lain.
Contohnya,
shalat yang dua raka’at itu banyak.Ada shalat yang wajib dan tak sedikit shalat sunah yang dua raka’at.Kita ambil contoh shalat qabliyah subuh dengan shalat subuh. Keduanya berjumlah dua raka’at. Tata caranya pun sama, jumlah ruku’ dan sujudnya juga sama.Sama-sama diawali takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Lalu apa yang memedakan antara dua raka’at qabliyah subuh dengan dua raka’at shalat subuh? Itu lah niat yang membedakan antara keduanya.

Atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Misal, antara mandi junub dengan mandi biasa. Dari segi tatacara sama; sama-sama mengguyurkan air keseluruh badan. Sama-sama pakai sabun, dan sama-sama keramas juga.

Lalu apa yang membedakan?
Niat yang membedakannya. Jadi amalan yang pada asalnya hanya kebiasaan bisa bernilai ibadah bila diniati ibadah.
Kemudian fungsi niat kedua adalah Membedakan tujuan seseorang dalam beribadah . Pembahasan inilah yang sering kita kenal dengan istilah ikhlas.
Jadi apakah seorang tatkala ia beribadah ikhlas lillahi ta’ala, atau hanya mengharap perhatian manusia?

Dan kita tahu bahwasannya Allah ta’ala tidak akan merima amalan seorang hamba melainkan yang dilakukan karena ikhlas mengharap keridhaan-Nya semata.
Karena Allah ta’ala Maha Kaya, Dia tidak butuh persekutuan dalam peribadatan kepadaNya. Dalam sebuah hadits qudsi Allah ta’ala berfirman,

Aku sangat tidak butuh sekutu, siapa saja yang beramal menyekutukan sesuatu dengan-Ku, maka Aku akan meninggalkan dia dan syirknya.
(HR. Muslim)

Fungsi niat yang kedua ini pula yang seringkali dimaksudkan dalam perkataan-perkataan ulama salaf. Seperti perkataan seorang alim; Abdullah bin Mubarak rahimahullah,

Boleh jadi amalan yang sepele, menjadi besar pahalanya disebabkan karena niat. Dan boleh jadi amalan yang besar, menjadi kecil pahalanya karena niat. ”

Jadi dari fungsi niat yang kedua ini kita dapat menyimpulkan bahwa niat akan mempengaruhi kadar pahala yang diperoleh seorang hamba. Semakin murni keikhlasannya, semakin besar pahala yang akan ia dapat.


Walau amalan yang ia lakukan ringan. Dan Semakin kecil kadar keikhlasan seorang hamba; walau amalan yang ia lakukan adalah amalan yang berpahala besar, namun bila keikhlasan dalam hatinya kecil, maka semakin kecil pula pahala yang ia peroleh.

Juga perkataan ulama salaf lainnya seperti Yahya bin Abi Katsir rahimahullah,
Pelajarilah niat, karena ia lebih dahulu sampai di sisi Allah daripada amalan“

Mutharrif bin Abdullah rahimahullah berkata,
Baiknya hati adalah dengan baiknya amalan. Dan baiknya amalan adalah dengan baiknya niat“
Sufyan Ats Tsauri rahimahullah,

Tidak ada sesuatu yang paling berat untuk saya obati, kecuali masalah niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik dalam diriku“.

Wabillahit taufiq wal hidayah.

Penulis: Ahmad Anshori
Muraja’ah: Ustadz Sa’id Yai, Lc. MA

Pentingnya Niat Dalam Mengerjakan Sesuatu Jika yang menjadi fokus kita hanya Alloh, maka Insya Alloh, Dia akan membimbing kita dalam setiap aktifitas kita. Sehingga setiap yang kita lakukan bisa mencapai tingkat yang maksimal. Fokus kepada Alloh akan menghadirkan semangat yang luar biasa di dalam jiwa kita.

Betapa penting untuk fokus hanya kepada Alloh Swt, semata. Agar kita semakin semangat melihat diri untuk lurus dalam niat, fokus hanya mengharap ridho Alloh, bukan yang selain-Nya.

Insyaallah kemudahan kemudahan akan kita dapatkan serta ada campur Tangan Allah didalamnya yang artinya dalam lindungan dan Pengawasan NYa.

Pentingnya Niat dalam Mengerjakan perbuatan kebaikan

Bapak dan Ibu yang berbahagia, semoga selalu dalam keadaan sehat dan dilimpahkan banyak rizki yg halal dan barokah..
Amiin ya robbal 'alamiin 🤲

APA ITU IKHLAS...??

Ikhlas itu...
Ketika Menyembunyikan Amal baik,_
Sebagaimana Menutup Rapat Keburukan...

Ikhlas itu...
Ketika Meniatkan seluruh Ibadah hanya untuk ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala,
Sehingga tidak Bangga akan Pujian dan Tidak Peduli pada Kecaman...

Ikhlas itu...
Ketika dapat Menolong Sesama,
Namun tidak Mengharap Balasan...

Ikhlas itu...
Ketika mampu Berbagi Rezeki,
Meskipun dalam Keadaan Terhimpit...

Ikhlas itu...
Ketika Rela Mengalah dan Merendahkan Ego Pribadi,
Agar tidak terjadi Pertikaian / Perselingkuhan...

Ikhlas itu...
Ketika Tersenyum Melihat orang lain Bahagia,
Walaupun kita sedang Berduka...

Ikhlas itu...
Ketika harus Melepaskan sesuatu Demi Kebaikkan bersama,
Sekalipun kita yang Terluka...

Ikhlas itu...
Ketika Dihujani Kata² yang Menyakitkan,
Tapi malah Membanjirinya dengan Doa Kebaikan...

Ikhlas itu...
Ketika mampu Memaafkan,
Tanpa perlu Mengingatnya lagi dengan Kebencian...

Ikhlas itu...
Ketika Membalas Setetes Kejahatan melalui Selautan Kebajikan...

Ikhlas itu
Ketika Menerima Kenyataan bahwa Takdir, adalah Kehendak ALLAH,

Walau terkadang (di awal) tiak seperti yang diinginkan...

 Ya...
  • Ikhlas memang seperti surah Al-Ikhlas...
  • Tidak ada kata 'Ikhlas' pada Ayatnya
  • Tidak Terlihat
  • Tidak Tergambarkan
  • Tidak Terdengar
  • Tidak Terdefinisi

Karena Ikhlas hanya akan Terasa di Lubuk Hati Seorang yang sangat Memahaminya...

Semoga ALLAH memberi kita banyak Kemudahan,_
Untuk Menguasai salah satu ilmu Tersulit dalam Kehidupan, yaitu Keikhlasan...

امين يارب العالمين


Semoga bermanfaat

Tags :

Yudi hartoyo

Admin Yayasan yatim,dhuafa

blogger,online sejak 2011 di bisnis online dan offline,adapun Hikmahdanhikmah.com ini untuk Support website resmi ;yayasanpijarmulia.com

  • Yudi hartoyo
  • Yayasan Pijar Mulya Pati d/a Desa Sriwedari Dusun Pagak RT 03 RW 03 (belakang masjid Pagak) kec.jaken Jawa tengah 59184
  • temandalamtaqwa@gmail.com
  • +6285 2680 70123

Posting Komentar